Pengaruh kekurangan kalium pada metabolisme tubuh

Fungsi Kalium Bagi Tubuh, Apa Saja?
Kalium adalah zat mineral yang berfungsi untuk menjaga kesehatan tubuh. Fungsi dari mineral ini adalah memberikan perlindungan agar tubuh terhindar dari penyakit. Mineral ini merupakan salah satu jenis dari elektrolit yang mempunyai peran mengatur cairan tubuh. Karena itulah asupan kalium harus terpenuhi agar metabolisme tubuh tidak mengalami gangguan.

Manfaat kalium bagi kesehatan sangat banyak. Untuk mengetahui manfaat dan apa yang terjadi jika tubuh kekurangan kalium, simak penjelasan singkatnya di bawah ini.

Jenis Makanan Sebagai Sumber Kalium
Setiap harinya, orang dewasa membutuhkan kalium dengan jumlah 4.500-4.700 miligram. Namun, karena tubuh tidak bisa memproduksi kalium sendiri, asupan mineral tersebut bisa diperoleh dengan mengkonsumsi jenis makanan tertentu.

Selain itu, konsumsi suplemen juga bisa membantu memenuhi kebutuhan kalium bagi tubuh. Hanya saja dosisnya harus tepat, tidak boleh kurang apalagi berlebih. Adapun jenis makanan yang kaya akan kandungan kalium di antaranya adalah:

Buah seperti apel, tomat, pisang, jeruk, labu, dan melon
Sayuran seperti bayam, brokoli, wortel, ubi, kentang, dan jamur
Kacang-kacangan seperti almond, kedelai, kacang merah, dan kacang polong
Nasi merah
Susu dan yoghurt
Kalium sangat aman dikonsumsi oleh orang yang tidak memiliki penyakit diabetes, gangguan ginjal, dan jantung. Untuk kasus tertentu, asupan kalium bisa dipenuhi dengan mengonsumsi suplemen. Namun, dosisnya harus sesuai dengan anjuran dokter.

7 Fungsi kalium Bagi Tubuh
Selain menjadi bagian dari elektrolit yang sangat penting bagi cairan tubuh, kalium ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Tak heran jika banyak yang mengonsumsi suplemen agar kebutuhan kalium bisa terpenuhi. Adapun 5 manfaat utama kalium di antaranya adalah:
1. Menjaga Kesehatan Jantung
Kebutuhan kalium yang terpenuhi bagi tubuh bisa mencegah beberapa penyakit pada pembuluh darah seperti jantung, stroke, dan tekanan darah tinggi. Selain itu, mineral ini juga berfungsi untuk mencegah penyempitan pada pembuluh arteri.

Kalium juga bermanfaat untuk memelihara kesehatan saraf dan kekuatan otot. Dengan begitu, kerja jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh dapat berjalan lancar.

Fungsi kalium yang tak kalah pentingnya adalah mengurangi risiko gangguan detak jantung yang cepat sehingga kesehatan jantung bisa tetap terjaga. Selain itu, kalium merupakan salah satu zat yang dapat menjaga dan memperbaiki tekanan darah karena fungsinya mengatur cairan di dalam sel, termasuk volume cairan dalam darah.

2. Memelihara Fungsi Saraf
Kerja jantung sangat berkaitan erat dengan impuls saraf yang dikirimkan otak ke seluruh tubuh. Jika kalium dalam darah berkurang, kemampuan otak dalam menghasilkan impuls saraf akan mengalami masalah. Akibatnya, jantung tidak bisa bekerja secara maksimal. Kekurangan kalium dalam jangka panjang bisa memicu gangguan saraf dan otak seperti mudah lupa, kelemahan otot, dan sering kesemutan.

3. Menjaga Kesehatan Tulang
Salah satu peran kalium yang juga sangat penting adalah menjaga kesehatan tulang agar tidak keropos dan tidak mudah patah. kalium bekerja maksimal agar kalsium tidak terbuang bersama urine. Selain itu kalium juga bermanfaat dalam meningkatkan penyerapan kalsium agar kepadatan tulang bisa tetap terjaga.

4. Mencegah Kram Otot
Kram otot merupakan sebuah kondisi yang disebabkan karena tubuh kekurangan kalium. Munculnya kram otot ditandai dengan kontraksi otot yang secara tiba-tiba dan tak terkendali. Untuk mencegah kram otot, asupan kalium yang tepat sangat diperlukan karena mineral tersebut membantu menyampaikan sinyal dari otak sehingga kontraksi otot yang tiba-tiba bisa segera berhenti.

5. Mencegah Batu Ginjal
Batu ginjal terjadi karena adanya penumpukan dari mineral yang larut ke dalam ginjal. Umumnya, hal ini terjadi karena kalsium dan beberapa senyawa lain mengalami pengkristalan. Mineral yang mengkristal ini mempunyai struktur yang tajam sehingga akan sakit ketika keluar dari tubuh.

Beberapa studi menunjukkan adanya kegunaan kalium nitrat yang dapat mengurangi kadar kalsium di dalam urine secara efektif. Jumlah kalium yang terpenuhi dapat menekan banyaknya kalsium dan mencegah batu ginjal.

Riset dari The New England Journal of Medicine menemukan bahwa kalium dapat menurunkan risiko mengidap batu ginjal sebesar 51% pada pria. Sedangkan pada wanita, risiko tersebut menyusut sampai 35%.

6. Mengontrol Sistem Saraf
Sistem saraf berfungsi untuk membawa pesan dari otak ke tubuh dan sebaliknya. Impuls saraf bertanggung jawab dalam mengatur fungsi tubuh, baik itu refleks, denyut jantung, maupun kontraksi otot.

Pembentukan impuls saraf ini bergantung pada pergerakan ion sodium dan kalium terhadap sel-sel. Namun, jika kadar kalium di dalam darah tidak cukup, tubuh tidak dapat membentuk impuls tersebut. Karenanya, makanan yang kaya kalium dapat memelihara kesehatan fungsi saraf.

7. Menghindari Stroke
Pemenuhan asupan kalium memberikan dampak kesehatan lainnya, yakni penurunan perkembangan stroke. Ada beberapa temuan terkait pengurangan risiko stroke setelah menyantap makanan dengan penyajian ukuran kalium hingga 350 gram dan rendah sodium, lemak jenuh, dan kolesterol. Meski begitu, belum dilakukan riset serupa terhadap suplemen kalium.

8. Mencegah Hipertensi
Tekanan darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan timbulnya penyakit jantung. Adanya senyawa kalium dapat membantu mengurangi tekanan darah dengan cara menghilangkan natrium yang berlebih. Tingginya kadar natrium dapat meningkatkan tekanan darah, khususnya bagi para penderita tekanan darah yang sudah tinggi. Hasil penelitian menyebutkan bahwa orang yang mengonsumsi lebih banyak kalium dapat menurunkan tekanan darah daripada orang yang mengonsumsi sedikit kalium.

9. Mengatur Keseimbangan Cairan Tubuh
Tubuh mengandung 2 tipe cairan, yaitu cairan intraseluler (ICF) sebanyak 60% dan juga cairan ekstraseluler (ECF) sebanyak 40%. Cairan ekstraseluler (ECF) merupakan cairan yang diperoleh dari luar sel seperti di area darah, cairan, tulang belakang, dan antarsel. Jumlah ICF dan ECF dipengaruhi oleh konsentrasi elektrolitnya, terutama kalium dan natrium. Kalium merupakan elektrolit utama yang berada pada cairan intraseluler serta yang menentukan jumlah air dalam sel. Ketika cairan dalam tubuh tidak seimbang, maka sel akan mengalami penyusutan saat air keluar dari sel atau pembengkakan ketika air masuk ke dalam sel. Oleh karena itu, dengan mengonsumsi kalium dan natrium, tubuh akan terjaga keseimbangan cairannya.

10. Mengurangi Retensi Air
Retensi air dapat terjadi ketika adanya cairan yang berlebih sehingga menumpuk dalam tubuh. Secara historis, kalium telah digunakan untuk mengatasi retensi air. Studi menunjukkan bahwa asupan kalium yang tinggi dapat membantu mengurangi retensi air dengan meningkatkan produksi urin dan mengurangi kadar natrium dalam tubuh.